Korsel Protes Jepang karena Gunakan Bendera Simbol Penjajahan di Olimpiade Tokyo
"Kami menjelaskan sejarah di balik bendera itu dan meminta penggunaannya dilarang saat Olimpiade," demikian pernyataan kementerian olahraga Korsel, dikutip dari AFP, Rabu (11/9/2019).
Dijelaskan, bendera tersebut merupakan simbol politik yang bisa membangkitkan ingatan menyakitkan akan kekejaman pendudukan Jepang. Bahkan kementerian menyamakannya dengan lambang Swastika Nazi yang membuat trauma warga Eropa.
Pertikaian Korsel dan Jepang memicu perang dagang dalam beberapa bulan terakhir. Ini bermula setelah pengadilan Korsel memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang membayar upah kerja paksa selama pendudukan Jepang pada 1910-1945.
(Demonstran Korsel menyobek bendera Matahari Terbit di Seoul /AFP)
Jepang pun merespons pada Juli dengan memberlakukan pembatasan ekspor bahan penting untuk perusahaan raksasa teknologi Korsel. Sejak itu kedua negara saling menyingkirkan satu sama lain dari daftar mitra dagang.
Sementara itu warga Korsel mengmpanyekan boikot produk Jepang, yang menyebabkan turunnya penjualan produk elektronik dan otomotif. Maskapai kedua negara juga terpaksa mengurangi volume penerbangan karena sedikitnya penumpang.
Bahkan beberapa anggota parlemen Korsel menyerukan pemboikotan Olimpiade Tokyo dan larangan bepergian ke Jepang, namun dengan menggunakan alasan berisiko terpapar radiasi dari reaktor nuklir Fukushima pascagempa pada 2011.
Komite Olimpiade Korsel bulan lalu mengeluhkan risiko paparan radiasi di lokasi sekitar Fukushima serta kemungkinan produk makanan yang berasal dari wilayah tersebut dikonsumsi di perkampungan atlet Olimpiade.
Editor: Anton Suhartono