Korut Bersedia Lucuti Nuklir Bukan karena Sanksi dan Tekanan Amerika
Namun belakangan Trump lebih menjaga perkataannya. Di hadapan anggota National Rifle Association (NRA) pada Jumat lalu, Trump mengatakan mengubah retorika bicaranya terkait Korut, menjelang pertemuan bersejarah yang akan berlangsung pada bulan ini atau awal Juni mendatang.
Selain tak akan mencabut sanksi, AS juga memastikan tetap mempertahankan kekuatan militernya di Korsel, meskipun perdamaian di Semenanjung Korea terealisasi. Saat ini AS menempatkan 28.500 pasukan di Korsel.
Secara teknis, Korut dan Korsel masih berstatus perang, karena belum menandatangani kesepakatan damai. Setelah pertemuan antara Kim dan Presiden Korsel Moon Jae In kedua pihak baru sepakat membahas perjanjian damai permanen.
Editor: Anton Suhartono