Korut Sebut Satelit Mata-matanya Berhasil Ambil Foto Gedung Putih dan Pentagon AS
PYONGYANG, iNews.id – Setelah beberapa dekade diawasi oleh satelit negara asing, Korea Utara kini membalasnya. Pyongyang telah mengirimkan satelit mata-mata pertamanya ke orbit sambil membawa pesan penting: “kami juga dapat mengawasi kalian!”.
Pada Selasa (28/11/2023), kantor berita KCNA melaporkan, Pemimpin Korut Kim Jong Un telah meninjau foto-foto sejumlah objek penting milik Amerika Serikat yang dihasilkan oleh satelit mata-matanya. Beberapa di antaranya berupa Gedung Putih (Istana Presiden AS), Pentagon (Departemen Pertahanan AS), dan beberapa kapal induk Amerika di Pangkalan Angkatan Laut Norfolk.
Korut pada pekan lalu berhasil meluncurkan satelit pengintai pertamanya, yang dikatakan dirancang untuk memantau pergerakan militer AS dan Korea Selatan. Sejak saat itu, KCNA melaporkan bahwa satelit tersebut telah memotret kota-kota dan pangkalan militer di Korea Selatan, Guam, dan Italia, selain di Washington DC.
Namun, sampai sejauh ini, Pyongyang belum merilis gambar apa pun dari hasil pencitraan satelitnya tersebut. Hal itu membuat para analis dan pemerintah asing memperdebatkan seberapa jauhkah kemampuan yang dimiliki satelit baru Korut tersebut.
Korsel mengatakan, kemampuan satelit Korut tidak dapat diverifikasi. Seoul sendiri juga berniat untuk meluncurkan satelit mata-mata pertamanya yang akan dibawa oleh roket Falcon 9 buatan AS pada Kamis (30/11/2023). Akan tetapi, rencana itu sepertinya bakal tertunda karena faktor cuaca.
Di Washington DC, Pentagon membenarkan bahwa satelit Korea Utara memang memasuki orbit. Namun, mereka tidak mengomentari klaim Pyongyang mengenai gambar-gambar yang diambil oleh satelit itu.
“Saya katakan ada banyak gambar Pentagon dan Gedung Putih di internet,” kata Juru Bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Patrick Ryder, kepada wartawan.
Pakar citra satelit di Pusat Studi Nonproliferasi (CNS) James Martin, Dave Schmerler mengatakan, tidak ada alasan untuk meragukan bahwa satelit Korut dapat melihat wilayah luas ataupun kapal perang AS seperti klaim Pyongyang. Sebab, kamera beresolusi menengah pun dapat menawarkan kemampuan tersebut kepada negara komunis itu.
“Tetapi, seberapa bermanfaat gambar-gambar itu tergantung pada tujuan mereka menggunakannya,” kata dia.
Dia menuturkan, agar satelit-satelit beresolusi menengah dapat berguna dalam suatu konflik, Korut perlu meluncurkan lebih banyak satelit lagi agar dapat lebih sering melintasi lokasi-lokasi penting.
Editor: Ahmad Islamy Jamil