Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sosok Amer Mansour Al Gaddafi, Sempat Ditolak Naik Pesawat Haji hingga Muncul Keajaiban
Advertisement . Scroll to see content

Krisis Libya: Jumlah Korban Tewas akibat Bentrokan Jadi 32 Orang

Senin, 08 April 2019 - 15:13:00 WIB
Krisis Libya: Jumlah Korban Tewas akibat Bentrokan Jadi 32 Orang
Pasukan yang setia kepada pemerintah Libya yang diakui secara internasional tiba di Tajura, pinggiran pantai ibu kota Libya, Tripoli, 6 April 2019. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TRIPOLI, iNews.id - Sedikitnya 32 orang tewas dan sekitar 50 lainnya luka dalam pertempuran antara pemerintah Libya yang didukung PBB dengan pasukan pendukung Jenderal Khalifa Haftar di dekat ibu kota Tripoli.

Menteri Kesehatan A'hmid Omar mengonfirmasi angka kematian terbaru itu dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Al-Ahrar Libya pada Minggu malam waktu setempat. Pasukan Haftar sejauh ini menyatakaan 14 pejuang mereka tewas.

Bentrokan sengit terjadi pada Minggu (7/4) di dekat Tripoli. Bentrokan terjadi antara pejuang pro-Haftar dan pasukan yang setia kepada Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional.

Kedua pihak juga saling melancarkan serangan udara beberapa hari setelah Haftar melancarkan serangan pada Kamis lalu untuk merebut Tripoli.

Bentrokan itu terjadi kendati PBB dan Amerika Serikat (AS) sudah menyerukan gencatan senjata yang mendesak demi mengevakuasi warga sipil.

Pasukan Pro-GNA mengumumkan serangan balasan bernama "Volcano of Anger".

"Operasi itu ditujukan untuk membersihkan semua kota di Libya dari pasukan penyerang dan tidak sah," kata juru bicara Pasukan Pro-GNA, Kolonel Mohamed Gnounou, merujuk pada para pejuang Haftar, seperti dilaporkan AFP, Senin (8/4/2019).

Libya porak poranda akibat perpecahan sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 yang menewaskan diktator Moamer Kadhafi. Kini pemerintahan dan kelompok-kelompok bersenjata bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan kendali atas minyak negara itu.

Serangan terbaru pro-Haftar ini diyakini menjadi ancaman yang bisa menjerumuskan negara itu ke dalam perang saudara. Bentrokan juga menggagalkan upaya diplomatik untuk menemukan solusi bagi krisis Libya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut