Kritik dan Ucapan Kontroversial Jamal Khashoggi yang Picu Amarah Saudi
7. Khashoggi mengkritik Pangeran Salman bersikap otoriter, bahkan menyebutnya mirip dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kolom The Washington Post.
"Saya meninggalkan rumah saya, keluarga saya dan pekerjaan saya dan saya menyuarakan pandangan saya dengan tegas, jika tidak melakukannya sama saja dengan mengkhianati orang-orang yang dipenjara. Saya bisa bersuara, sementara banyak orang lain tidak bisa," kata Khashoggi.
"Saya bisa mengatakan Mohammad bin Salman bertingkah laku seperti Putin. Dia menerapkan hukum dengan sangat berpihak."
Khashoggi terakhir terlihat pada Selasa (2/10/2018). Dia memasuki kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, untuk mempersiapkan dokumen terkait rencana pernikahannya dengan perempuan Turki.
Sejak memasuki kantor konsulat, dia tak pernah muncul lagi dan hilang bak ditelan bumi.
Sumber di Turki, mengutip polisi yang melakukan penyelidikan, meyakini Khashoggi tewas dibunuh di konsulat. Menurut sumber itu, Saudi membunuh jurnalis di dalam konsulatnya, bahkan ada tim khusus pembunuh yang memutilasi Khashoggi menjadi potongan-potongan sehingga tubuhnya dapat dipindahkan dengan menggunakan van.
Namun, Saudi membantah dan menyebut laporan itu tidak benar. Kasus ini memicu ketegangan diplomatik antara Saudi dan Turki.
Editor: Nathania Riris Michico