Kru di 4 Negara Mogok Kerja, Maskapai Ryanair Batalkan 600 Penerbangan
MADRID, iNews.id - Kru kabin maskapai Ryanair akan mogok kerja pada Rabu dan Kamis (25-26/7) di Spanyol, Portugal, Belgia, dan Italia. Hal ini memaksa maskapai membatalkan sekitar 600 penerbangan.
Dilaporkan AFP, Selasa (24/7/2018), lima serikat pekerja berada di belakang pemogokan kerja tersebut. Aksi ini memengaruhi 100.000 penumpang dan memaksa maskapai mengganti jadwal penerbangan atau menawarkan penerbangan alternatif.
"90 persen dari penumpang yang terkena dampak dipindahkan ke penerbangan lain," demikian pernyataan Ryanair.
Spanyol, tujuan wisata kedua dunia setelah Perancis, merupakan negara yang terkena dampak terburuk dari aksi mogok kerja.
"Aksi ini berdampak ke 200 dari 830 lebih penerbangan harian Ryanair, baik dari dan menuju ke sana," tulis pihak maskapai.
Di Portugal dan Belgia, Ryanair menyatakan aksi mogok kerja memengaruhi hingga 50 penerbangan setiap hari. Sedangkan di Italia, serikat pekerja menyerukan pemogokan namun maskapai penerbangan memastikan jadwal penerbangan tidak terpengaruh.
Didirikan 33 tahun lalu di Dublin, Irlandia, Ryanair berkembang dengan cepat dan menawarkan biaya lebih rendah daripada pesaingnya. Namun karyawan mengeluhkan kondisi kerja dan beberapa kali melakukan aksi mogok kerja di 2018.
Direktur Pemasaran Ryanair, Kenny Jacobs, membantah hal itu.
"Kru kabin Ryanair menikmati bayaran besar, hingga 40.000 euro (Rp670 juta) per tahun, cuti besar (14 hari libur setiap bulan), komisi besar, tunjangan seragam, dan tunjangan kesehatan," kata Jacobs.
Antonio Escobar dari serikat pekerja kru kabin, Sitcpla Spanyol, juga menepis pernyataan itu.
"Di Italia, sekitar 100 kru kabin mengirim surat kepada Ryanair untuk mengklaim selisih antara 17.000 euro (Rp284 juta) yang mereka hasilkan dan 40.000 euro ini. Sebagian besar kru kabin tidak memiliki gaji pokok, yang berarti jika Anda tidak terbang, Anda tidak dibayar," ujar Escobar.
Editor: Nathania Riris Michico