Lagi, Wali Kota di Filipina Ditembak Mati
"Kami menjamin semua orang bahwa kami akan membebaskan kewajiban negara untuk setiap pembunuhan," kata Roque, merujuk pada penyelidikan yang adil dan menyeluruh oleh polisi untuk membawa para pelaku ke pengadilan.
Bote merupakan wali kota ke-12 yang ditembak mati sejak Duterte menjadi presiden pada 2016.
Kemarin, Halili (72) ditembak oleh sniper saat mengikuti upacara bendera. Halili termasuk orang yang diincar para gembong narkoba karena pernah mempermalukan pengedar dengan mengarak mereka di jalanan kota pada 2016.
Halili pernah dituduh Duterte terlibat narkoba. Presiden pun menyindir aksi mempermalukan para pengedar di jalanan tersebut hanya sebagai langkah untuk meyakinkan polisi bahwa dia tidak terlibat.
Putri Halili, Angeline, mengatakan, tidak adil mengaitkan ayahnya dengan perdagangan narkoba. Dia juga menyebut Duterte salah mendapat informasi mengenai ayahnya.
Terkait tuduhan itu pula kewenangan Halili sebagai wali kota untuk mengawasi kepolisian dicabut pada Oktober 2017. Selain itu, perdagangan narkoba di kotanya menjamur.
Editor: Anton Suhartono