Langgar Gencatan Senjata, Rezim Suriah Serang Kota Daraa
DAMASKUS, iNews.id - Pasukan rezim Suriah melancarkan serangan di Daraa al-Balad, barat daya Suriah, Minggu (5/9/2021). Rezim Assad dinilai melanggar perjanjian gencatan senjata dan ingin penduduk bermigrasi.
Juru bicara Komunitas Kebebasan Horan, sebuah kelompok yang didirikan oleh aktivis dan jurnalis dari Daraa, Eymen Ebu Nokta mengatakan, senapan mesin, artileri mortir, tank dan rudal digunakan dalam serangan itu.
"Pasukan rezim Assad melanggar perjanjian gencatan senjata yang dicapai 1 September. Rezim memaksa penduduk untuk bermigrasi," katanya.
Sejak 29 Juli, rezim Bashar al-Assad dan milisi yang didukung Iran telah meluncurkan operasi darat di lingkungan itu. Hal itu memicu bentrokan yang menyebar ke seluruh perdesaan.
Daraa al-Balad diblokade oleh pasukan rezim pada 25 Juni. Hal itu terjadi setelah penduduk, termasuk mantan anggota oposisi Suriah, menolak perintah untuk menyerahkan senjata ringan dan mengizinkan pasukan rezim untuk menggeledah rumah-rumah.
Komunitas Kebebasan Horan mengatakan, selama pembicaraan mediasi yang dipimpin Rusia baru-baru ini dengan oposisi, pasukan rezim menuntut agar penduduk dan kelompok oposisi bersenjata menyerahkan semua senjata ringan.
Mereka juga diminta warga mengizinkan penggeledahan rumah, dan mendirikan sembilan pos pemeriksaan di lingkungan tersebut.
Tuntutan tersebut ditolak oleh Pusat Rekonsiliasi yang berbasis di Daraa yang bernegosiasi atas nama penduduk. Hal itu memicu rezim untuk melakukan serangan baru di kota yang terkepung.
Daraa, yang dikenal sebagai tempat kelahiran revolusi Suriah merupakan rumah bagi 40.000 penduduk dan pusat kubu oposisi hingga 2018.
Suriah telah dirusak oleh perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim Assad menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi.
Editor: Umaya Khusniah