Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Geger! Ahli Iklim Beberkan Fakta di Balik Banjir Las Vegas yang Mengerikan
Advertisement . Scroll to see content

Langka, Menhan AS Austin Bicara via Telepon dengan Menhan Rusia Belousov

Rabu, 26 Juni 2024 - 09:53:00 WIB
Langka, Menhan AS Austin Bicara via Telepon dengan Menhan Rusia Belousov
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin (kiri), dan Menhan Rusia Andrei Belousov. (Foto: iNews.id/Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Menteri pertahanan AS dan menhan Rusia berbicara melalui telepon pada Selasa (25/6/2024). Komunikasi semacam itu antara dua negara terbilang langka di tengah ketegangan yang meningkat akibat konflik Ukraina.

Apalagi, Rusia baru-baru ini menunjuk hidung AS sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam serangan maut Ukraina di Krimea, akhir pekan lalu. Serangan tersebut menewaskan sejumlah warga dan melukai lebih 150 orang lainnya.

Kedua belah pihak memberikan penjelasan yang sangat berbeda mengenai percakapan pertama antara Menhan AS Lloyd Austin dan Menhan Rusia Andrei Belousov. Pentagon (Departemen Pertahanan AS) menyatakan, Austin dan Belousov membahas pentingnya jalur komunikasi terbuka. 

Austin adalah pihak yang memprakarsai percakapan tersebut. “Dan ini merupakan panggilan telepon pertama sejak Maret 2023,” kata Juru Bicara Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder, kepada wartawan.

Namun Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa Belousov memperingatkan Austin tentang bahaya kelanjutan pasokan senjata Amerka ke Ukraina dalam perang yang telah berlangsung selama 28 bulan itu.

“AR Belousov menunjukkan bahaya semakin meningkatnya situasi melalui pasokan senjata Amerika yang terus menerus ke angkatan bersenjata Ukraina,” bunti pernyataan Kemhan Rusia melalui aplikasi pesan Telegram, setelah percakapan telepon tersebut.

Hubungan antara Moskow dan Washington DC terus memburuk, menyusul invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Menurut para analis, hubungan dua kekuatan besar dunia itu kini berada di level terendah sejak Krisis Rudal Kuba pada 1962.

Pekan lalu, Moskow menyebut kontak diplomatik antara pemerintahan Presiden Vladimir Putin dan pemerintahan Presiden Joe Biden kini berada pada titik yang “minim”.

Sementara pada akhir pekan, Rusia menyebut Amerika Serikat bertanggung jawab langsung atas serangan Ukraina di Semenanjung Krimea, setelah lima rudal yang dipasok Washington DC menewaskan empat orang di wilayah itu.

Sementara Pentagon menyatakan Ukraina membuat keputusan sendiri untuk membuat sasaran serangannya Krimea.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. Sejak itu, Moskow menganggap semenanjung itu sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya, meski sebagian besar dunia mengutuk aneksasi tersebut dan menyebutnya masih menjadi bagian dari Ukraina.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut