Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ammar Zoni Minta Keluarga Datangi Anaknya dan Irish Bella: Beri Tahu Bapaknya Tak Seperti itu
Advertisement . Scroll to see content

Lapas di Ekuador Kembali Pecah, Geng Penyelundup Narkoba Saling Bunuh

Minggu, 14 November 2021 - 06:46:00 WIB
Lapas di Ekuador Kembali Pecah, Geng Penyelundup Narkoba Saling Bunuh
Lusinan warga kini berkumpul di depan lapas guna mengetahui nasib keluarga mereka. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GUAYAQUIL, iNews.id - Kerusuhan dalam lapas terjadi di penjara kota Guayaquil, Ekuador, Jumat (12/11/2021) malam hingga Sabtu (13/11/2021) dini hari. Kerusuhan itu akibat persaingan antargeng penyelundup narkoba yang ada dalam lapas.

Kerusuhan ini terjadi di lembaga pemasyarakatan Penitenciaria del Litoral Ekuador. Pejabat terkait pada Sabtu mengatakan, sebanyak 68 tahanan tewas dan puluhan lainnya luka.  

Sebelumnya, pada akhir September lalu, kerusuhan juga terjadi di lapas ini dan menewaskan 119 tahanan. Insiden itu menjadi kerusuhan dalam lapas terburuk tahun ini di Ekuador. 

Lusinan warga kini berkumpul di depan lapas guna mengetahui nasib keluarga mereka. Mereka mengatakan, anggota keluarga yang berada dalam lapas tak ada kabar sejak Jumat sore.  

Salah satunya Cristina Monserrat (58) yang mengaku masih belum mendengar kabar dari saudara laki-lakinya yang telah dipenjara selama satu tahun.

"Apa yang terjadi di dalam adalah tercela, orang saling membunuh dan yang paling menyedihkan, mereka tidak memiliki hati nurani. Dia masih hidup, hatiku berkata begitu," kata Monserrat. 

Presiden Guillermo Lasso, Monserrat mengatakan, sistem penjara Ekuador telah mendapat sorotan tajam dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu masyarakat mengalami kepadatan penduduk, kondisi sanitasi yang buruk, dan kejahatan terorganisir.

Pada September lalu, Lasso mendeklarasikan keadaan darurat 60 hari dalam sistem penjara. Hal ini memungkinkan militer untuk mengendalikan penjara.

Pada hari Sabtu, presiden meminta pengadilan konstitusi untuk mengizinkan militer memasuki penjara, alih-alih hanya memberikan keamanan di luar.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut