Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemensos Kerahkan Kapal dan Helikopter untuk Distribusi Bantuan ke Wilayah Terisolasi
Advertisement . Scroll to see content

Lebih dari 100 Orang Tewas, Longsor Tambang Giok Myanmar Disebut yang Terburuk

Kamis, 02 Juli 2020 - 15:53:00 WIB
Lebih dari 100 Orang Tewas, Longsor Tambang Giok Myanmar Disebut yang Terburuk
Upaya evakuasi penambang yang terkubur lumpur akibat longsor di wilayah utara Myanmar, Kamis (2/7/2020). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MYITKYINA, iNews.id – Sedikitnya jenazah 100 penambang batu giok ditarik dari lumpur menyusul bencana longsor di wilayah utara Myanmar, pada Kamis (2/7/2020). Musibah itu disebut-sebut sebagai salah satu kecelakaan terburuk yang pernah menimpa industri batu giok di dunia.

Setiap tahun, ada sejumlah pekerja tambang batu giok yang mati saat bekerja di Myanmar. Sayangnya, meski terbilang menguntungkan di negara itu, industri batu giok tidak pernah diatur dengan baik oleh pemerintah setempat. Para penambang di sana kebanyakan menggunakan pekerja migran bergaji rendah untuk mengikis batu permata yang sangat diminati di China itu.

Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar mengungkapkan, bencana longsor tersebut terjadi saat hujan deras melanda Negara Bagian Kachin yang berada di dekat perbatasan Myanmar dan China. “Para penambang dibekap oleh gelombang lumpur. Total 113 mayat telah ditemukan sejauh ini,” ungkap lembaga itu lewat unggahan di laman Facebook yang dikutip AFP, Kamis (2/7/2020).

Polisi setempat menuturkan, para penambang itu tampaknya menentang peringatan pemerintah agar tidak bekerja di tambang terbuka yang berbahaya selama hujan. Tim penyelamat bekerja sepanjang pagi tadi untuk mengambil mayat-mayat dari danau lumpur, menarik mereka ke permukaan, dan menggunakan ban sebagai rakit darurat.

Polisi mengatakan kepada AFP, 99 mayat ditemukan pada siang hari, dan 20 orang lainnya ditemukan luka-luka. Sejak siang, upaya pencarian dan penyelamatan dihentikan untuk sementara karena hujan lebat.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut