Ledakan dan Pertempuran Warnai Dimulainya Gencatan Senjata Tentara dan Paramiliter Sudan
Sesaat sebelum gencatan senjata mulai berlaku, RSF merilis pesan audio dari komandannya Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti. Dia berterima kasih kepada Arab Saudi dan AS tetapi mendesak anak buahnya untuk meraih kemenangan.
"Kami tidak akan mundur sampai kami mengakhiri kudeta ini," katanya.
Kedua belah pihak saling menuduh upaya perebutan kekuasaan pada awal konflik pada 15 April.
"Kesepakatan gencatan senjata harus memungkinkan warga sipil untuk bergerak dan memberikan akses untuk bantuan kemanusiaan," kata perwakilan khusus PBB untuk Sudan, Volker Perthes.
Dia menyebut, kesepakatan gencaran senjata ini merupakan perkembangan yang disambut baik.
"Meskipun pertempuran dan pergerakan pasukan terus berlanjut hingga hari ini, meskipun ada komitmen dari kedua belah pihak untuk tidak mengejar keuntungan militer sebelum gencatan senjata berlaku,” katanya kepada Dewan Keamanan PBB di New York.
Editor: Umaya Khusniah