Longsor di Tambang Batu Giok Mynamar 100 Orang Tewas, Korban Masih Bisa Bertambah
YANGON, iNews.id - Longsor terjadi di sebuah pertambangan batu giok di Myanmar utara. Insiden tersebut menewaskan 100 penambang.
Dilansir dari Reuters, Kamis (2/7/2020), para penambang di Hpakant, Negara Bagian Kachin, yang kaya akan batu giok tengah bekerja ketika gelombang lumpur yang disebabkan hujan lebat mengubur mereka.
Petugas Pemadam Kebakaran dan Tim SAR baru menemukan 100 korban tewas, jumlah tersebut bisa bertambah sebab dari penuturan penambang yang selamat masih banyak rekan mereka yang dinyatakan hilang.
"Sekarang kami baru mengumpulkan 100 jasad," kata Tar Lin Maung, otoritas berweanang di Kachin.
"Masih banyak jasad lainnya terkubur lumpur. Jumlahnya bisa lebih banyak lagi," ucapnya.
Seorang saksi mata bernama Maung Khaing (38) mengatakan insiden itu terjadi begitu cepat. Dia bisa menyelamatkan diri sebelum tebing penyangga mulai runtuh disebabkan derasnya air.
"Dalam semenit, semua orang di bawah tebing semuanya lenyap. Saya masih merinding mengingatnya. Ada banyak orang terjebak di lumpur meminta pertolongan tetapi tidak ada yang bisa membantu mereka," ujarnya.
Bencana longsor yang memakan korban jiwa kerap terjadi di penambangan giok ilegal di Hpakant. Media-media setempat melaporkan dalam beberapa tahun terakhir setidaknya puluhan pekerja tambang ilegal tewas disebabkan longsor.
Kebanyakan para penambang mencari sisa-sisa batu giok berukuran kecil di aliran limbah dari industri batu giok besar di kota tersebut.
Editor: Arif Budiwinarto