Longsor Papua Nugini Timbun 2.000 Orang, Alat Berat Tak Bisa Jangkau Lokasi
JENEWA, iNews.id - Pengiriman alat berat untuk mencari korban tanah longsor di Yambali, Papua Nugini (PNG) terhambat akibat runtuhnya jembatan yang berada di jalur utama. Pasokan bantuan untuk warga terdampak bencana di Yambali, Provinsi Enga, juga terpengaruh.
Juru Bicara badan PBB Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Itayi Viriri mengatakan, alat berat yang dikirim ke lokasi gempa harus mengambil jalur alternatif, memutar jauh lebih panjang dan lama. Kondisi tersebut sangat berpengaruh dalam pencarian korban yang sampai hari ini sudah memasuki 4 hari hingga hari ini.
“Jadi apa yang terjadi adalah (runtuhnya jembatan) telah memutus jalan raya utama yang mengarah ke (provinsi) Enga,” kata Viriri, dalam konferensi pers dari Jenewa, Swiss, dikutip dari Reuters, Selasa (28/5/2024).
Kondisi diperparah dengan hujan yang masih turun, membuat jalan yang masih tanah menjadi licin. Selain itu hujan membuat tanah di lokasi longsor menjadi tak stabil, membahayakan nyawa tim penyelamat.
Sebelumnya pemerintah meminta ribuan warga yang tinggal di jalur longsor untuk mengungsi. Tanah di area tersebut tak stabil dan masih terus bergeser.