BRASILIA, iNews.id – Luiz Inacio Lula da Silva dilantik sebagai presiden Brasil pada Minggu (1/1/2023). Dengan begitu, dia kini resmi memegang tampuk kekuasaan di negara terbesar Amerika Latin itu, menggantikan politikus sayap kanan Jair Bolsonaro.
Dalam pidatonya di hadapan Kongres Brasil, Lula menyerang Bolsonaro dan bersumpah akan melakukan perubahan drastis untuk menyelamatkan negaranya yang tengah dilanda kelaparan, kemiskinan, dan rasialisme. Dia mengatakan, demokrasi adalah pemenang sebenarnya dalam Pemilu Presiden (Pilpres) Brasil 2022 yang digelar pada Oktober lalu.
AS Edarkan Draf Resolusi di PBB untuk Pembentukan Pasukan Keamanan Internasional Gaza
Sementara Bolsonaro memilih untuk meninggalkan Brasil dan bertolak ke Florida, Amerika Serikat, pada Jumat (30/12/2022) lalu. Dia berkeras menolak untuk mengakui kekalahannya dari Lula di pilpres.
“Demokrasi adalah pemenang besar dalam pemilihan ini, mengatasi ancaman paling kejam terhadap kebebasan untuk memilih, dan kampanye kebohongan dan kebencian yang paling hina yang direncanakan untuk memanipulasi dan mempermalukan para pemilih,” kata Lula di depan para anggota parlemen.
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat ke Lula, Ajak Brasil Perkuat Ekonomi dengan Indonesia
Lula sendiri berada di balik jeruji besi saat Bolsonaro dilantik pada 2019. Kala itu, dia dipenjara atas tuduhan korupsi. Akan tetapi, tuduhan itu kemudian dibatalkan pengadilan.
Kini, ketika Lula dilantik, dia menyampaikan ancaman terselubung kepada pendahulunya. Bolsonaro bakal menghadapi risiko untuk diseret ke meja hijau atas berbagai retorika antidemokrasinya dan penanganannya terhadap pandemi Covid-19. Perjalanan mantan presiden itu ke Florida, sepertinya bakal melindunginya dari bahaya hukum langsung di Brasil.
Lula Da Silva Kalahkan Jair Bolsonaro dalam Pemilihan Presiden Brasil
“Kami tidak membawa semangat balas dendam terhadap mereka yang mencoba menaklukkan bangsa dengan desain pribadi dan ideologis mereka, tetapi kami akan menjamin supremasi hukum. Mereka yang berbuat salah akan menjawab kesalahan mereka,” kata Lula, tanpa menyebut nama Bolsonaro.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku