Mahathir Mohamad Merasa Diperlakukan seperti Penjahat, Begini Komentar Polisi Malaysia
KUALA LUMPUR, iNews.id - Kepolisian Malaysia membantah tuduhan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad bahwa dirinya diperlakukan seperti penjahat. Mahathir dimintai keterangan oleh polisi beberapa hari lalu terkait pernyataannya yang bernada rasis soal etnis India dan China.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi India, Thanthi TV, Mahathir mempertanyakan loyalitas warga keturunan India dan China terhadap negara. Salah satu penjelasan Mahathir adalah warga keturunan tidak bisa berbicara dalam bahasa melayu, menyekolahkan anak-anak mereka ke institusi pendidikan berlatarbelakang etnis masing-masing, serta berbicara menggunakan bahasa ibu seperti Tamil.
Kepala kepolisian Malaysia Razarudin Husain mengatakan, polisi hanya menjalankan tugas untuk menyelidiki ucapan kontroversial Mahathir tersebut.
“Kami akan melanjutkan penyelidikan. Ini adalah penyelidikan polisi. Kami harus menuntaskannya, karena kalau tidak, kami akan dianggap bias,” kata Razarudin, dikutip dari The Star, Kamis (25/1/2024).
Dia menambahkan, kepolisian membutuhkan waktu 3 hingga 4 hari untuk menyelesaikan dokumen penyelidikan terhadap Mahathir sebelum menyerahkannya ke Kejaksaan Agung.
Mahathir merasa dirinya diperlakukan seperti penjahat hanya karena menyuarakan pendapatnya tentang komunitas India dan China.
Dia menegaskan sebagai warga yang taat hukum.
“Negara kita seharusnya memiliki kebebasan berpendapat. Ini pendapat saya. (Orang) Yang lain bahkan membuat pernyataan lebih rasis, tapi tidak apa-apa. Tapi ketika saya mengatakan, itu tidak bisa diterima,” ujarnya.
Dia mendapat informasi ada 18 orang yang melaporkannya ke polisi terkait pernyataan itu.
Sementara itu terkait pemeriksaan pada 23 Januari, Mahathir mengaku dicecar dengan 19 pertanyaan.
“Ada beberapa pertanyaan yang saya jawab (langsung). Ada pula yang hanya akan saya jawab di pengadilan," tuturnya.
Editor: Anton Suhartono