Mantan Agen Intelijen dan Tentara Israel Lawan Netanyahu: Caplok Gaza Berarti Bunuh Diri
TEL AVIV, iNews.id - Keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencaplok Kota Gaza memicu gelombang penolakan, termasuk dari barisan elite keamanan negara itu.
Sebanyak 550 mantan pejabat tinggi militer dan intelijen Israel secara terbuka menentang langkah tersebut, menyebutnya sebagai "bunuh diri strategis" yang akan memperburuk keamanan nasional dan menjerumuskan negara dalam konflik tanpa akhir.
Kelompok Komando Keamanan Israel (CIS), terdiri atas mantan petinggi Mossad, Shin Bet, militer, kepolisian, serta para diplomat dari Kementerian Luar Negeri, menyatakan pendudukan penuh Gaza akan menjadi kesalahan besar yang tidak hanya mengancam keselamatan tentara Israel, tetapi juga menghambat pemulangan para sandera yang masih ditahan Hamas.
“Pendudukan Gaza bertentangan dengan nasihat profesional panglima militer dan sikap mayoritas rakyat Israel,” tulis CIS, dalam pernyataan yang diunggah di media sosial X.
Menurut CIS, Netanyahu bersikukuh dengan rencananya meski sudah jelas ditentang Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Eyal Zamir.