Mantan PM Malaysia Najib Razak Desak Mahathir Berhenti Tunggangi Nama Melayu
Mahathir menjabat perdana menteri dua kali, yakni dari 1981 hingga 2003 dan 2018 hingga 2020.
Mahathir pada Rabu kemarin membantah memberi perintah kekerasan terhadap orang-orang yang dituduh melanggar ISA.
“Saya tidak memerintahkannya. Seorang perdana menteri harus mendengarkan polisi. Mereka bertanggung jawab atas keamanan negara. Pendapat dan saran mereka tidak bisa dikesampingkan begitu saja,” kata Mahathir, dalam posting-an di Facebook.
Dia menyertakan cuplikan video yang diambil pada 2011. Mantan kepala kepolisian Malaysia Hanif Omar mengakui keputusannya untuk menambil tindakan keras.
Sebelumnya Najib juga menyerang Mahathir terkait pernyataan diktator yang dilayangkan kepada Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Mahathir menyebut Anwar diktator karena acara Proklamasi Melayu dibatalkan terkait tak ada tempat yang mengizinkan acara tersebut.
Najib sedang menjalani hukuman 12 tahun penjara terkait kasus megakorupsi 1MDB. Namun Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution Ismail mengatakan, Najib sedang menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit Kuala Lumpur. Tidak disebutkan penyakit yang dideritanya.
Editor: Anton Suhartono