Mantan PM Muhyiddin Yassin Terjerat Skandal Korupsi, Tetap Jadi Pimpinan Partai Bersatu?

KUALA LUMPUR, iNews.id - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin menyerahkan keputusan kepada Dewan Tertinggi Bersatu terkait apakah dirinya tetap menjadi pemimpin partai atau tidak. 

“Saya terpilih menjadi pemimpin Bersatu oleh anggota partai. Sekarang, saya akan menyerahkan kepada Dewan Tertinggi untuk memutuskan posisi saya,” katanya pada konferensi pers setelah skandal korupsi yang menjeratnya.

Baca Juga

Rusia Sebut Rencana Uji Coba Nuklir AS Berisiko Membahayakan Dunia

Muhyiddin dijerat empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan dua dakwaan pencucian uang terkait program Jana Wibawa. Diduga, dana sebesar 232,5 juta Ringgit Malaysia terkait penyalahgunaan kekuasaan mengalir ke Bersatu. Dia juga mengaku tidak bersalah atas dua tuduhan pencucian uang sebesar 195 juta Ringgit Malaysia.

Sebelumnya, Muhyiddin menolak segala dakwaan terhadapnya terkait kasus korupsi yang ditangani Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC). Dia didakwa dengan enam tuduhan, termasuk pencucian uang dan penyalahgunaan kekuasaan.

Baca Juga

Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin Jadi Terdakwa, Terancam 20 Tahun Penjara

Mengomentari dakwaan tersebut, Muhyiddin kembali menegaskan kasus ini bernuansa politik. Dia juga menegaskan, dakwaan yang dijatuhkan kepadanya terkait penyalahgunaan kekuasaan, bukan suap. Ini menegaskan tak ada uang rakyat yang ditilepnya.