Mantan Presiden Rusia: Amerika Ngajak Perang!
MOSKOW, iNews.id - Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia yang juga mantan presiden, Dmitry Medvedev, menyebut keputusan Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi merupakan bentuk perang terhadap negaranya.
Departemen Keuangan AS pada Rabu lalu menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft dan Lukoil puluhan anak perusahaan keduanya. Amerika menuduh Rusia tidak memiliki komitmen untuk mengakhiri konflik dengan Ukraina.
"Ini tidak mengubah poin utama, keputusan yang diambil adalah tindakan perang terhadap Rusia," kata Medvedev, dalam posting-an di Telegram, dikutip Jumat (24/10/2025).
Medvedev juga mengecam pembatalan sepihak oleh Presiden AS Donald Trump yang sedianya bertemu dengan Vladimir Putin di Budapest, Hongaria, dalam waktu dekat. Trump membatakan pertemuan tersebut karena menganggapnya sia-sia sehingga tak ingin membuang-buang waktu.
Pria yang juga sekutu dekat Presiden Vladimir Putin lalu menegaskan bahwa AS adalah musuh Rusia.
"Dia (Trump) tidak selalu aktif berjuang di pihak Bandera-nya Kiev, tapi ini sekarang konfliknya, bukan konflik Biden yang pikun! Mereka tentu saja akan mengatakan dia tidak bisa menahan diri, bahwa dia ditekan oleh Kongres, dll. Dan sekarang Trump telah sepenuhnya berpihak pada Eropa yang gila," kata Medvedev.
Medvedev menutup posting-an itu dengan mengungkapkan keyakinannya bahwa Rusia harus meraih kemenangan di lapangan, bukan di balik meja.
Editor: Anton Suhartono