Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mantan Pemimpin Myamnar Aung San Suu Kyi Sakit Keras di Penjara
Advertisement . Scroll to see content

Masih Bungkam, Kian Banyak Penghargaan Aung San Suu Kyi yang Dicabut

Rabu, 12 September 2018 - 08:51:00 WIB
Masih Bungkam, Kian Banyak Penghargaan Aung San Suu Kyi yang Dicabut
Aung San Suu Kyi dianggap tak berbuat banyak guna mencegah gelombang kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Ratusan ribu warga Muslim Rohingya menyelamatkan diri ke negara tetangga, Bangladesh, untuk menghindari gelombang kekerasan.

Jumlah pengungsi Rohingya di Bangladesh mencapai sekitar 700.000 orang.

Pejabat PBB menggambarkan apa yang dilakukan militer Myanmar sebagai pembersihan etnis, tuduhan yang ditolak oleh pemerintah dan militer Myanmar.

Tim penyelidik PBB menyatakan adanya pembantaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan, serta merekomendasikan agar jenderal-jenderal Myanmar diadili.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) juga menyatakan akan mengadili jenderal-jenderal Myanmar, meski Myanmar bukan negara anggota ICC. Sebab, krisis tersebut telah berdampak ke Bangladesh, yang merupakan negara anggota ICC.

Di saat kebrutalan dan kekejaman terhadap warga minoritas Muslim Rohingya terjadi, Aung San Suu Kyi tidak mengutuk atau mengevam keras tindakan militer Myanmar, sikap yang sangat disayangkan masyarakat internasional.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut