Massa di India Serang Asrama Kampus saat 5 Mahasiswa Asing Salat Tarawih
Mahasiswa tersebut mengatakan, lima korban yang terluka masing-masing satu berasal dari Afghanistan, Sri Lanka, dan Turkmenistan, sedangkan dua lagi dari negara-negara Afrika. “Massa sudah kabur ketika polisi tiba. Para pelajar yang terluka berada di rumah sakit dan telah melaporkan kejadian ini ke kedutaan,” ucapnya.
Gambar-gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan sepeda yang rusak, laptop yang hancur, dan ruangan yang juga dalam kondisi rusak. Dalam beberapa rekaman video, terlihat orang-orang melempari batu ke arah asrama dan melontarkan kata-kata kasar kepada mahasiswa perantauan tersebut.
Semenara para mahasiswa internasional yang diserang itu terdengar mengatakan bahwa mereka merasa “takut” dan “perlakuan ini tidak dapat diterima”.
Anggota Parlemen Hyderabad yang juga Ketua Majlis-e-Ittehadul Muslimeen Seluruh India, Asaduddin Owaisi, mengecam peristiwa kekerasan tersebut. Dia pun mempertanyakan apakah Perdana Menteri Narendra Modi dan Menteri Dalam Negeri Amit Shah bakal turun tangan menghadapi insiden yang memalukan India itu.
Komisaris Polisi Kota Ahmedabad, JS Malik mengatakan, pihaknya telah memulai penyelidikan. Dia menuturkan, ada sekitar 300 mahasiswa asing yang belajar di sini. Mereka berasal dari Afghanistan, Sri Lanka, dan negara-negara Afrika.
Perwira polisi senior itu mengatakan, aparat keamanan tiba di tempat kejadian segera setelah mereka menerima panggilan telepon. “Kami telah membentuk sembilan tim dan menyelidiki hal ini,” ucapnya.
Dia pun berjanji, polisi akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku, seraya menambahkan bahwa situasi di sekitar lokasi kejadian sudah terkendali.
Editor: Ahmad Islamy Jamil