Media AS Sebut Ismail Haniyeh Dibunuh Pakai Bom Ditanam di Kamar, Hamas: Tak Masuk Akal!
TEHERAN, iNews.id - Hamas menepis pernyataan yang menyebutkan Ismail Haniyeh dibunuh menggunakan bom yang ditanam 2 bulan sebelumnya di kamar tempatnya menginap di Teheran, Iran. Haniyeh bersama seorang pengawalnya tewas dalam serangan pada 31 Juli itu.
Khaled Qaddoumi, perwakilan Hamas di Iran, mengatakan kepada Anadolu, dari hasil penyelidikan di wisma tempat Haniyeh menginap, bukti-bukti mengarah bahwa serangan dilakukan dari luar menggunakan rudal atau proyektil lainnya.
"Mengindikasikan bahwa tempat itu terkena roket atau proyektil dari luar. Namun, masalah ini akan diserahkan dalam laporan teknis," kata Qaddoumi.
Tim penyelidik, lanjut dia, bekerja tanpa lelah untuk mendapatkan fakta, sehingga masih terlalu dini untuk membuat penilaian lebih lanjut.
Soal laporan surat kabar Amerika Serikat The New York Times yang mengklaim Haniyeh terbunuh oleh bom, Qaddoumi mengesampingkan kemungkinan itu.
"Ini tidak masuk akal, tidak berdasarkan temuan ilmiah apa pun," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengenang saat-saat terakhir bersama Haniyeh. Menurut Qaddoumi, pada malam harinya Haniyeh menghadiri jamuan makan kepresidenan. Acara itu digelar setelah pelantikan presiden baru, Masoud Pezeshkian.
Haniyeh kemudian pulang ke tempatnya menginap. Kamar itu, kata Qaddoumi, biasa digunakan Haniyeh saat berkunjung ke Iran sebelumnya.
"Tempat menginapnya berada di lantai empat," ujarnya.
Gedung tersebut biasa diperuntukkan bagi tamu-tamu negara, seperti perdana menteri maupun menteri.
Editor: Anton Suhartono