Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 2 Napi Dipulangkan ke Inggris, Lindsay Sandiford Terbebas dari Hukuman Mati
Advertisement . Scroll to see content

Mendagri Inggris Tuding Trump Dalang Kekacauan di Gedung DPR AS

Kamis, 07 Januari 2021 - 15:50:00 WIB
Mendagri Inggris Tuding Trump Dalang Kekacauan di Gedung DPR AS
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id – Kekacauan yang terjadi di Gedung DPR AS (Capitol), belum lama ini, menuai respons dari sekutu negara adidaya itu, Inggris. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Inggris, Priti Patel, menilai retorika Donald Trump yang mempermasalahkan kekalahannya dalam Pilpres AS 2020 adalah penyebab terjadinya kekerasan di kantor parlemen itu.

“Komentarnya (Trump) langsung mengarah pada kekerasan, dan sejauh ini, dia gagal mengutuk kekerasan itu dan itu sepenuhnya salah,” kata Patel kepada BBC TV, Kamis (7/1/2020).

Politikus berdarah India itu mengatakan, Amerika Serikat adalah “mercusuar demokrasi”. Karenanya, transisi ke pemerintahan Biden harus dianggap sebagai bagian yang penting dalam proses demokrasi itu.

“Kami benar-benar ingin mereka (Amerika) bangkit sekarang dan memiliki transisi pemerintahan yang tertib yang mereka butuhkan. Dengan begitu, mereka melanjutkan pemerintahan mereka sendiri dan norma mereka sendiri dalam membangun kantor kepresidenan,” ucap Patel.

Anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Frank Pallone, sebelumnya mendesak Facebook dan Twitter untuk menghapus akun Presiden AS Donald Trump dari platform media sosial itu. Pallone menilai kerusuhan di kantornya terjadi karena dipicu oleh berbagai komentar atau pernyataan provokatif Trump.

“Cukup sudah cukup! Trump menghasut kekerasan dan menyebarkan informasi yang salah yang merusak demokrasi kita dan cara hidup kita,” cuit Pallone dalam sebuah pesan di Twitter, dikutip Kamis (7/1/2020) WIB.

“Media sosial terus memperkuat retorika antidemokrasinya. Sudah waktunya bagi @jack dan Mark Zuckerberg untuk menghapus Trump dari platform mereka,” kata pria yang juga menjabat Ketua Komisi Bidang Energi dan Perdagangan DPR AS itu. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut