Mengenal Koridor Kemanusiaan Perang Rusia dan Ukraina, Ternyata Sudah Ada sejak Masa Nazi
Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak menjelaskan, koridor kemanusiaan akan digunakan untuk mengevakuasi warga sipil, mengirim obat-obatan, serta makanan ke wilayah terdampak pertempuran. Jumlah warga yang sudah keluar dari Ukraina telah menembus 2,1 juta orang hingga Rabu kemarin.
Selama proses evakuasi warga sipil, pasukan Rusia menghentikan serangan, demikian juga dengan militer Ukraina. Warga sipil berhak dievakuasi ke mana pun, namun disesuaikan dengan keamanan.
Koridor kemanusiaan sudah diterapkan pada pertengahan abad ke-20. Salah satu koridor kemanusiaan yang terkenal adalah transportasi anak-anak Yahudi dari wilayah yang dikuasai Nazi Jerman menuju Inggris pada 1938-1939.
Koridor kemanusiaan juga pernah diterapkan ketika Perang Suriah. Diketahui, akar dari Perang Suriah berawal dari ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Bashar Al Assad. Bashar Al Assad terkenal memerintah dengan otoriter selama lebih dari 30 tahun.
Pada Agustus 2019, rezim Suriah membuka koridor kemanusiaan di kawasan barat laut Idlib agar warga dapat meninggalkan zona perang dengan aman. Hal tersebut disampaikan sehari setelah pasukan loyalis Assad merebut kota strategis Khan Sheikhun dari tangan kelompok militan dan pemberontak.
Koridor kemanusiaan ini diterapkan pada distrik yang terkepung, yakni di sekitar Damaskus dan sebagian Kota Homs dan Hama.
Diketahui, Idlib yang berbatasan langsung dengan Turki menjadi benteng terbesar bagi kelompok oposisi yang menentang pemerintahan Presiden Assad yang juga didukung Rusia dan Iran.
Perang Suriah yang berlangsung sejak 2011 ini telah menimbulkan beberapa dampak. Menurut data PBB, sebanyak 900.000 warga Suriah terpaksa mengungsi.
Editor: Anton Suhartono