Mengerikan, Ini Dampak jika Amerika Uji Coba Senjata Nuklir
 
                 
                JENEWA, iNews.id - Dunia kembali dibuat cemas setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan Departemen Pertahanan (Pentagon) untuk melakukan uji coba senjata nuklir. Keputusan kontroversial ini bukan hanya memicu kekhawatiran global, tetapi juga berpotensi mengguncang tatanan keamanan dunia yang selama puluhan tahun dibangun lewat perjanjian internasional.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengendalian Senjata (ACA), Daryl Kimball, memperingatkan bahwa langkah Trump tersebut akan menimbulkan dampak mengerikan bagi stabilitas global. Menurutnya, AS sama sekali tidak memiliki alasan teknis, militer, atau politik yang kuat untuk kembali menguji senjata nuklir setelah lebih dari dua dekade menghentikannya.
 
                                “Tidak ada negara, kecuali Korea Utara, yang melakukan uji coba nuklir di abad ini. Dengan secara bodoh mengumumkan niat melanjutkan uji coba, Trump akan memicu reaksi berantai di seluruh dunia,” ujar Kimball, dikutip dari Sputnik, Kamis (30/10/2025).
1. Ancaman Reaksi Berantai dari Negara Nuklir
 
                                        Langkah AS ini dikhawatirkan akan memicu gelombang uji coba serupa oleh negara-negara lain seperti Rusia, China, hingga India dan Pakistan. Negara-negara tersebut mungkin akan merasa terdorong untuk menyesuaikan diri dengan kekuatan baru AS, sehingga perlombaan senjata nuklir global bisa dimulai kembali.
Jika hal itu terjadi, dunia akan menghadapi era baru ketegangan seperti masa Perang Dingin, ketika setiap negara saling berlomba memperbesar kekuatan nuklirnya.
 
                                        2. Runtuhnya Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT)
Kimball menegaskan bahwa keputusan Trump bisa menjadi pukulan fatal bagi Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), salah satu pilar utama perdamaian global.
Perjanjian ini selama lebih dari 50 tahun berhasil menahan penyebaran senjata nuklir, namun jika AS, sebagai salah satu penandatangan utama, justru melanggar semangat perjanjian tersebut, negara lain bisa kehilangan kepercayaan terhadap komitmen Washington.
“Ini bukan hanya soal politik domestik, tapi menyangkut kredibilitas AS di mata dunia,” ujar Kimball.
3. Penolakan Publik di Dalam Negeri
Rencana Trump juga diprediksi akan memicu gelombang penolakan publik di dalam negeri, terutama di Nevada, lokasi bekas uji coba nuklir AS.
Badan Keamanan Nuklir Nasional (NNSA) bahkan memperkirakan butuh waktu setidaknya 36 bulan untuk menyiapkan lokasi uji coba baru, yang berarti proses ini akan memakan biaya besar dan menimbulkan kontroversi panjang di dalam negeri.
Selain kekhawatiran lingkungan, uji coba nuklir juga berisiko menimbulkan paparan radiasi yang membahayakan masyarakat di sekitar area uji.