Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Deklarasi Akhir KTT APEC 2025 Tak Masukkan Isu Ukraina, Ini Hasilnya
Advertisement . Scroll to see content

Menhan Rusia: Kami Perang Lawan Gabungan Negara Barat dan NATO

Rabu, 21 September 2022 - 16:23:00 WIB
Menhan Rusia: Kami Perang Lawan Gabungan Negara Barat dan NATO
Sergei Shoigu (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu menegaskan pasukannya berperang bukan hanya dengan militer Ukraina, melainkan gabungan negara Barat. Pernyataan itu disampaikan setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial mengerahkan pasukan cadangan ke Donbass, Ukraina.

“Pada kenyataannya, kami berperang melawan gabungan negara Barat ditambah NATO. Ketika kami membahasnya, maksud kami tidak hanya senjata yang dipasok (ke Kiev) dalam jumlah besar, tapi juga tentang sistem komunikasi dan sistem pemrosesan informasi,” kata Shoigu, dikutip dari Sputnik.

Negara-negara Barat serta NATO, lanjut dia, mengirim senjata ke Ukraina dalam jumlah besar. Senjata-senjata dari Barat tersebut digunakan untuk menargetkan fasilitas sipil, termasuk rumah sakit.

Lebih lanjut Shoigu memaparkan, lebih dari 70 satelit militer dan 200 satelit sipil juga dikerahkan untuk membantu Ukraina. Belum lagi sekitar 150 pakar militer Barat dikerahkan ke Ukraina yang secara de facto memimpin tentara Ukraina.

Namun bantuan Barat bukan berarti kemajuan bagi Ukraina. Shoigu memperkirakan Ukraina kehilangan setengah dari total pasukan. Pada masa awal operasi militer pada 24 Februari lalu, Ukraina memiliki sekitar 200.000 personel.

“Selama ini, kerugian mereka mencapai lebih dari 100.000 (korban personel). Ini termasuk 61.207 tentara tewas dan 49.368 yang luka,” kata Shoigu.

Selain itu, lanjut dia, lebih dari 2.000 tentara bayaran asing yang berperang di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir tewas. Saat ini diperkirakan masih ada sekitar 1.000 relawan asing di zona pertempuran. Sementara itu dari pihak Rusia, Shoigu menyebut 5.937 pasukan tewas.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut