Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 Teori Stephen Hawking Paling Kontroversial
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Fisikawan terkenal Inggris, Stephen Hawking, meninggal pada usia 76 tahun, Rabu (14/3/2018). Hawking dikenal sebagai ilmuwan jenius. Meski cacat fisik, dia mampu menjadi inspirasi dunia.

Hawking terkenal dengan terobosannya terkait teori lubang hitam dan relativitas. Dia merupakan pengarang beberapa buku sains populer termasuk 'A Brief History of Time.'

Hawking dikenal sebagai seorang jenius yang mendedikasikan hidupnya untuk membuka rahasia alam semesta. Kisah hidupnya digambarkan dalam film 'The Theory of Everything' pada 2014.

Berikut sekilas perjalanan hidup penuh inspirasi Hawking:

Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942, 300 tahun setelah kematian ayah sains modern, Galileo Galilei.

Dia merupakan seorang modern ilmuwan Inggris yang paling terkenal, sekaligus profesor dan penulis yang melakukan banyak terobosan dalam fisika dan kosmologi. Buku-bukunya banyak membantu dunia sains dapat diakses semua orang.

Hawking yakin bahwa sains adalah takdir hidupnya. Namun, takdir justru memilih bertindak dengan kejam. Pada usia 21 tahun, saat belajar kosmologi di Universitas Cambridge, Hawking didiagnosis menderita amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

ALS merupakan penyakit motorik neuron yang menyerang saraf pengendali gerakan tubuh. Ini membuatnya menghabiskan hampir seluruh hidupnya di kursi roda.

Hebatnya, Hawking melawan semua ramalan tentang apa yang akan dia jalani selama beberapa tahun setelah didiagnosis menderita ALS. Mobilitas yang melemah dan kondisi lumpuh tidak menghentikan Hawking berpidato dan mampu berkomunikasi, meski hanya melalui synthesizer pidato komputer.

"Saya sering bertanya, bagaimana perasaan Anda memiliki ALS? Jawabannya adalah, tidak banyak," kata Hawking, dalam tulisannya, seperti dikisahkan AFP.

"Saya mencoba menjalani kehidupan normal semaksimal mungkin, dan tidak memikirkan kondisi saya, atau menyesali hal-hal yang menghalangi saya untuk melakukan banyak hal, yang sebenarnya tidak sebanyak itu," kata Hawking.

Ya, dia Stephen William Hawking, meskipun, jauh dari normal.

Hawking menikah dengan Jane Wilde pada 1965 dan memiliki tiga anak. Pasangan ini berpisah setelah 25 tahun bersama lalu dia menikahi mantan perawatnya, Elaine Mason.

Hubungan mereka berhenti di tengah jalan, karena Hawking dituduh melakukan pelecehan. Namun, hal itu dibantah oleh Hawking.

Kisah cinta Hawking dan Wilde diceritakan kembali dalam film "The Theory of Everything" pada 2014. Film ini berhasil memenangkan nominasi Oscar untuk aktor terbaik, yang diperankan oleh Eddie Redmayne.

Redmayne dinilai berhasil memerankan sosok Hawking.

Kemenangan Oscar ini dirayakan oleh Hawking. Dia juga menjadi subyek sebuah film dokumenter 2013 berjudul "Hawking".

"Karena setiap hari bisa menjadi yang terakhir, saya memiliki keinginan untuk memanfaatkannya setiap saat," kata Hawking, dalam film pendek itu.

Di dalam tubuhnya yang semakin melemah, pikiran Hawking makin tajam. Dia terpesona oleh sifat Alam Semesta, bagaimana alam semesta terbentuk dan bagaimana hal itu bisa berakhir.

"Tujuan saya sederhana. Ini adalah pemahaman menyeluruh tentang alam semesta, mengapa seperti apa adanya, dan mengapa hal itu ada sama sekali."

Hawking meninggal dunia di usia 76 tahun. Pihak keluarga mengonformasi kepergian ilmuwan modern paling fenomenal ini.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut