Menkes Ukraina Rela Tinggal di Fasilitas Karantina Virus Korona demi Solidaritas

KIEV, iNews.id - Menteri Kesehatan Ukraina Zoriana Skaletska menunjukkan solidaritas kepada warganya yang baru dievakuasi dari China terkait virus korona atau Covid-19 dengan ikut tinggal di karantina bersama mereka.

Skaletska tinggal di sanatorium sejak Jumat (21/2/2020). Dia mengunggah foto selfie di Facebook dan mengungkapkan akan menghabiskan waktu selama 2 pekan di karantina.

Baca Juga

3 Motif Inggris dan Negara Baltik Gelar Simulasi Perang Melawan Rusia

Jadi, saya akhirnya berada di sebuah ruangan dan akan menghabiskan waktu 2 pekan ke depan,” katanya, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (23/2/2020).

Untuk menjalankan tugas, dia memanfaatkan komunikasi lewat telepon serta memantau melalui Skype.

Baca Juga

Virus Korona Mewabah di Italia, Codogno seperti Kota Hantu

Skaletsa mengatakan, semua warga Ukraina yang dievakuasi dari China tak menunjukkan gejala virus korona. Mereka dalam kondisi sehat.

Skaletska memutuskan bergabung dalam karantina setelah warga di Kota Novi Sanzhary, tempat sanatorium berada, berunjuk rasa menentang lokasi karantina hingga bentrok dengan polisi.

Baca Juga

AS: Rusia Luncurkan Teori Konspirasi Pemicu Ketakutan, Tuduh Virus Korona Senjata Biologis Buatan Amerika

Massa membakar ban dan menembaki konvoi bus yang mengangkut para warga yang baru dievakuasi dari China.

Meskipun pihak berwenang sudah meyakinkan bahwa mereka tak perlu khawatir terinfeksi, warga tetap menentang secara brutal.

Skaletska berharap langkahnya itu bisa memberi contoh agar warga Novi Sanzhary mengubah persepsi mereka.

Di Kiev, Perdana Menteri Oleksiy Honcharuk mengatakan, ada informasi hoaks yang menyebar melalui surat elektronik bahwa virus korona tengah menyebar di Ukraina.

Pihak berwenang sedang mencari sumber penyebar email palsu yang dikirim atas nama Departemen Kesehatan itu.

Selain itu, Honcharuk juga mendukung langkah Skaletska untuk berada di karantina.

"Menteri kesehatan setuju untuk tinggal bersama warga di fasilitas medis tersebut. Teladannya akan membuktikan bahwa tidak ada bahaya bagi warga Ukraina," kata Honcharuk.

Editor: Anton Suhartono