Menlu AS dan Rusia Bertemu Bahas Krisis Ukraina, Ini Hasilnya
JENEWA, iNews.id - Pertemuan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan mitranya dari Rusia Sergei Lavrov, di Jenewa, Swiss, Jumat (21/1/2022), gagal membuat terobosan besar untuk menyelesaikan isu Ukraina. Namun kedua menlu sepakat untuk terus melanjutkan pembicaraan guna menyelesaikan krisis ini.
"Berdasarkan percakapan yang kami lakukan, membahas masalah yang luas, selama seminggu terakhir dan hari ini di Jenewa, saya kira ada alasan dan upaya untuk mengatasi beberapa kekhawatiran kita tentang keamanan," kata Blinken, dikutip dari Reuters, Sabtu (22/1/2022).
Dia menggambarkan pembicaraan itu berlangsung dengan terus terang dan substantif. Rusia saat ini menghadapi beberapa pilihan.
"Ini bisa memilih jalur diplomasi yang dapat menghasilkan perdamaian dan keamanan atau jalan yang hanya akan mengarah pada konflik, konsekuensi berat, dan kecaman internasional," kata Blinken, seraya menegaskan diplomasi akan lebih disukai.
Namun dia memperingatkan akan ada respons yang cepat dan kuat dari negaranya jika Rusia menyerang Ukraina terkait dengan pengerahan pasukan memudahkan ke perbatasan.
"Kami sudah jelas, jika ada pasukan militer Rusia bergerak melintasi perbatasan Ukraina, itu merupakan invasi baru, akan ditanggapi dengan respons yang cepat, kuat, dan persatuan dari Amerika Serikat, mitra, dan sekutu kami," tuturnya.
Sementara itu Menlu Rusia Sergei Lavrov menegaskan, negaranya masih menunggu respons tertulis dari AS atas permintaan untuk jaminan keamanan. Bola panas, lanjut dia, berada di Washington.
Dia juga menggambarkan pertemuan itu berlangsung terbuka dan bermanfaat. Rusia akan bisa memahami apakah pembicaraan tersebut sudah berada di jalur yang benar setelah menerima tanggapan tertulis atas tuntutan jaminan keamanan dari AS.
Tuntutan itu termasuk penghentian ekspansi ke timur oleh NATO serta janji bahwa Ukraina tidak akan diperbolehkan bergabung dengan aliansi militer negara-negara Barat itu.
"Saya tidak bisa memberitahu jika kita berada di jalur yang benar atau trek yang salah. Kami akan memahami ketika mendapat respons Amerika di atas kertas untuk semua poin dalam proposal kami," kata Lavrov.
Editor: Anton Suhartono