Menlu Retno Marsudi: Indo-Pasifik Jangan Sampai Jadi Medan Perang!
Pada kesempatan itu, Retno mengutip falsafah ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang mengandung makna dari perbedaan bisa tercipta harmoni untuk mewujudkan agenda bersama.
“Kita bersama-sama di kereta EAS, dan setiap orang dipersilakan naik,” tuturnya.
Sementara itu, dalam pernyataan nasional Indonesia, Retno menggarisbawahi dua hal. Pertama, apresiasi atas dukungan dan penghormatan terhadap sentralitas ASEAN. ASEAN yang bersatu (ASEAN yang matters) akan membawa manfaat tidak hanya untuk kawasan, tapi juga dunia.
Kedua, ajakan kepada negara-negara anggota EAS untuk menyukseskan East Asia Summit pada September mendatang. Retno meminta kepada semua pihak dapat bersama-sama membangun jembatan guna mempertemukan perbedaan-perbedaan yang ada.
Pertemuan menyepakati dokumen East Asia Summit Plan of Action 2024-2028 yang berisi identifikasi area kerja sama praktis dan mendukung pengarusutamaan dan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dalam kerangka EAS.
EAS beranggotakan 18 negara, yakni anggota ASEAN dan para mitra, yakni AS, China, Rusia, Jepang, India, Australia, Korea Selatan, dan Selandia Baru. EAS merupakan wadah inklusif untuk membahas dinamika di kawasan dan dunia.
Editor: Anton Suhartono