Menlu Saudi yang Baru Sebut Kasus Khashoggi Bawa Perubahan Besar
RIYADH, iNews.id - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Ibrahim Al Assaf untuk pertama kalinya sejak ditunjuk menjadi menlu pada Kamis lalu, mengomentari kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Menurut Ibrahim, menilai kasus Khashoggi tidak menimbulkan krisis bagi Saudi, namun justru menciptakan perubahan besar.
Raja Salman merombak kabinet pascakasus yang menghebohkan dunia tersebut. Ibrahim ditunjuk menggantikan menlu Adel Al Jubeir yang kini ditempatkan di pos baru sebagai menteri negara urusan luar negeri, posisi yang disebut-sebut lebih rendah dari jabatan sebelumnya.
Namun Assaf menegaskan, restrukturisasi di jajaran kabinet tidak dilatarbelakangi oleh kasus Khashoggi, namun kebutuhan agar mesin pemerintahan lebih efisien.
"Masalah Jamal Khashoggi, benar-benar membuat kami sedih, kita semua. Tapi secara keseluruhan, kami tidak mengalami krisis, kami akan melalui transformasi," ujar mantan menteri keuangan itu, merujuk pada reformasi sosial dan ekonomi yang dipelopori Putra Mahkota Pangeran Muhammed bin Salman (MBS)," kata Assaf, kepada AFP, Sabtu (29/12/2018)
Pria 69 tahun itu didapuk menjadi menlu untuk mendukung serangkaian kebijakan luar negeri agresif MBS.
Saat ditanya soal upayanya untuk memperbaiki reputasi Saudi yang terpukul akibat kasus pembunuhan Khashoggi, Assaf menjawab, "Saya tidak mengatakan perbaikan karena hubungan antara negara saya dan sebagian besar negara di dunia dalam kondisi sangat baik."
Sebelumnya, Jubeir juga berusaha keras membela pemerintah dan MBS di panggung internasional dalam kasus ini.
Namun pemindahan posisinya memunculkan spekulasi bahwa dia dianggap gagal memadamkan kritik global soal Khashoggi.
Anggapan itu dibantah Assaf. Menurut dia, pembagian kerja dengan posisi baru Jubeir sama dengannya. Dia juga tak sepakat jabatan Jubeir yang baru diturunkan. Ini hanya strategi untuk mempercepat tugas kementerian yang dikenal terlalu birokratis.
"Adel mewakili Arab Saudi dan akan terus mewakili Arab Saudi di seluruh dunia. Kami saling melengkapi," kata Assaf.
Editor: Anton Suhartono