Militer Israel Buru 1.000 Pemuda Yahudi Ultra-Ortodoks yang Tolak Dikirim Perang ke Gaza
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid juga mendesak Katz untuk segera mengeluarkan perintah wajib militer tambahan. Dia juga meminta agar para peserta wajib militer yang mangkir ditindak tegas.
"Ini adalah ujian yang mengungkap siapa yang berdiri di pihak pasukan tempur dan siapa yang berdiri di pihak para pelanggar wajib militer," katanya di media sosial X.
Lebih Baik Mati daripada Perang
Bentrokan pecah antara polisi dan pengunjuk rasa Yahudi ultra-Ortodoks di Bnei Brak, sebelah timur Tel Aviv, pada Minggu (17/11/2024).
Para demonstran membawa plakat bertuliskan, "Lebih baik mati sebagai orang Yahudi yang religius daripada hidup sebagai orang sekuler" dan "Kematian ketimbang wajib militer."
Yona Kaye, seorang demonstran, mengatakan para pemuda berunjuk rasa karena pemerintah Israel ingin merekrut orang-orang religius ke dalam tentara.
"Sejarah kami penuh dengan orang-orang Yahudi yang telah menyerahkan hidup mereka untuk tetap religius. Kami akan mati. Kami akan mendekam di penjara untuk jangka waktu lama, tetapi tidak akan menjadi tentara Israel yang berarti menjadi tidak beragama," tuturnya.
Editor: Anton Suhartono