Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

Militer Myanmar Dilaporkan Sempat Coba Tarik Dana Rp14 Triliun dari Bank AS

Jumat, 05 Maret 2021 - 03:38:00 WIB
Militer Myanmar Dilaporkan Sempat Coba Tarik Dana Rp14 Triliun dari Bank AS
Ilustrasi transaksi perbankan dengan mata uang dolar AS. (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Penguasa militer Myanmar dilaporkan berusaha menarik dana 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,35 triliun) di Federal Reserve Bank alias The Fed (Bank Sentral AS) di New York, beberapa hari setelah melakukan kudeta pada 1 Februari lalu. 

Upaya itu mendorong para pejabat AS untuk membekukan dana tersebut, menurut tiga sumber yang mengetahui masalah itu, termasuk seorang pejabat Pemerintah AS.

Transaksi pada 4 Februari atas nama Bank Sentral Myanmar pertama kali diblokir oleh pengamanan The Fed. Para pejabat pemerintah AS kemudian menahan transfer dana tersebut, sampai perintah eksekutif yang dikeluarkan Presiden Joe Biden memberi mereka otoritas hukum untuk memblokirnya tanpa batas waktu, kata sumber itu.

Seorang juru bicara The Fed di New York menolak berkomentar tentang pemegang rekening tertentu di bank itu. Departemen Keuangan Amerika Serikat juga menolak berkomentar.

Pemblokiran tersebut dilakukan AS setelah militer Myanmar melantik gubernur bank sentral baru dan menahan para pejabat reformis selama kudeta.

Seorang juru bicara junta militer Myanmar tidak menjawab panggilan telepon berulang kali dari wartawan untuk dimintai komentar terkait laporan tersebut. Reuters juga tidak dapat menghubungi pejabat di Bank Sentral Myanmar.

Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan Inggris telah mengeluarkan sanksi baru terhadap Myanmar, pascakudeta dan tindakan keras tentara di negara Asia Tenggara itu terhadap para demonstran. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (4/3/2021) menyatakan, sedikitnya 54 orang telah tewas sejak kudeta. 

Selain itu, lebih dari 1.700 orang telah ditangkap aparat Myanmar, termasuk 29 wartawan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut