Minyak Goreng Jadi Senjata Baru Trump Lawan China
Implikasi bagi Pasar Domestik
Penghentian impor dari China dapat berdampak pada kenaikan harga minyak goreng dan biofuel di pasar domestik AS. Produsen makanan dan energi terbarukan diperkirakan akan menanggung biaya lebih tinggi hingga produksi lokal mampu menutup kebutuhan.
Namun bagi Trump, kebijakan ini lebih dari sekadar ekonomi, dia ingin mengirim pesan politik bahwa “Amerika harus mandiri” dan tidak boleh bergantung pada musuh strategisnya.
China Balik Menyerang
Sementara itu, Beijing belum memberikan tanggapan resmi terhadap ancaman Trump. Namun, analis menilai China kemungkinan akan membalas dengan pembatasan tambahan terhadap impor energi atau pertanian dari AS. Langkah ini bisa memperburuk tensi dagang yang sebelumnya sudah meningkat akibat pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh China.
Para pengamat menilai, keputusan Trump menargetkan minyak goreng menandai perubahan karakter perang dagang AS-China, dari sektor strategis menjadi sektor yang langsung menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Ini bukan lagi sekadar soal pabrik atau chip, tapi soal dapur dan bahan makanan. Ketika minyak goreng menjadi alat politik, maka perang dagang ini sudah benar-benar memasuki tahap baru,” kata seorang ekonom Washington.
Dengan langkah terbaru ini, Donald Trump tampaknya ingin menunjukkan bahwa setiap komoditas, bahkan minyak goreng sekalipun, bisa dijadikan senjata dalam upayanya menekan China.
Editor: Anton Suhartono