Misterius, 2 Kapal Perang Iran Berlayar melalui Atlantik ke Tujuan Tak Diketahui

LONDON, iNews.id - Korps Garda Revolusi Iran mengirim dua kapal perang ke Samudera Atlantik. Tak diketahui pasti kemana tujuan kapal perusak dan pendukung intelijen itu, namun sumber di Amerika Serikat (AS) mencurigai tujuan mereka Venezuela.

Stasiun televisi pemerintah Iran mengungkap, kapal perusak Sahand serta kapal pendukung intelijen Makran dalam pelayaran di Samudera Atlantik, setelah berangkat dari pelabuhan Bandar Abbas bulan lalu. Disebutkan, pelayaran dua kapal itu dalam rangka menjalankan misi yang langka.

Baca Juga

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Gelar Pertemuan dengan Pimpinan DPR AS di Gedung Capitol

Dalam tayangan video pendek yang tampaknya diambil dari Makran, kapal berlayar di ganasnya Samudera Atlantik. Makran sejatinya merupakan tanker komersial yang diubah menjadi kapal militer yang bisa membawa helikopter.

Wakil panglima militer Iran Habibollah Sayyari mengatakan, kedua kapal menjalankan misi perjalanan Angkatan Laut yang terpanjang dan paling menantang.

Baca Juga

Kapal Perang Terbesar Iran Tenggelam Setelah Terbakar, Penyebab Masih Misterius

“Angkatan Laut sedang meningkatkan kapasitas pelayaran dan membuktikan daya tahan jangka panjangnya di laut yang tidak menguntungkan dan kondisi cuaca Atlantik yang tidak menentu,” kata Sayyari.

Dia menambahkan, kedua kapal tidak akan berhubungan dengan siapa pun di setiap negara yang dilewati.

Tidak disebutkan tujuan akhir dari pelayaran tersebut, namun Politico, mengutip seorang sumber pejabat AS, mengatakan kapal itu menuju Venezuela.

Salah satu pembantu utama Maduro yang meminta identitasnya tidak disebutkan, membantah laporan bahwa kapal-kapal itu akan menuju Venezuela.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh juga enggan menyebutkan ke mana tujuan kapal-kapal tersebut.

Gambar satelit dari Planet Labs menunjukkan kedua kapal meninggalkan pelabuhan Bandar Abbas setelah 29 April.

Tidak diketahui di mana keberadaan kedua kapal saat ini.

Editor: Anton Suhartono