Muncul Petisi Ubah Nama Ibu Kota Pakistan dari Islamabad Jadi 'Islamagood'

ISLAMABAD, iNews.id – Sebuah petisi daring yang mengajak orang-orang untuk mengubah nama ibu kota Pakistan dari Islamabad menjadi “Islamagood” menjadi perbincangan publik. Si pembuat petisi beralasan kata “bad” yang dalam Bahasa Inggris berarti buruk, mesti diubah menjadi “good” agar maknanya jadi baik. 

Yang unik, petisi online itu justru bukan dibuat oleh warga Pakistan, melainkan Bangladesh. Sampai petang ini, petisi itu baru meraup 417 tanda tangan. 

Baca Juga

Trump Akui AS Berupaya Rebut Minyak dan Tanah dari Venezuela

“Islam itu baik. Pakistan cinta Islam. Mengapa harus IslamaBAD? Salam cinta dari Bangladesh,” tulis Ayham Abrar, sang pembuat petisi tersebut lewat di platform Change.org, dikutip kembali India Times, Senin (22/2/2021).

Abrar adalah seorang pria yang mengaku sebagai penduduk asli Bangladesh. Tak sedikit orang-orang yang memberikan reaksi atas petisi online itu dan membagikannya di Twitter.

Baca Juga

Listrik Mati Besar-besaran, Pakistan Gelap Gulita

“Ubah nama Islamabad menjadi Islamagood, tanda tangani petisi ini melalui @Change,” ujar salah satu pengguna Twitter. 

“Sebuah petisi diajukan untuk mengubah nama Islamabad menjadi Islamagood. Ini bukanlah lelucon,” tulis pengguna lainnya.

Baca Juga

Bangladesh Kirim Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil dan Rawan Banjir

Namun, banyak juga yang mengatakan petisi itu tidak masuk akal, karena diketahui bahwa Islamabad sendiri secara teknis bukan berarti “Islam yang buruk”. India Times menjelaskan, Islamabad sebenarnya berarti “Kota Islam”.

Nama ibu kota Pakistan itu adalah perpaduan dua kosakata Bahasa Urdu, yakni “Islam” dan “abad”. Kata “abad” secara gamblang dapat diterjemahkan sebagai lokasi atau wilayah.

Petisi yang sedikit terdengar aneh itu juga pernah muncul di Change.org, yang meminta orang-orang untuk mendukung perubahan nama Columbus, sebuah kota di Ohio Amerika Serikat (AS) menjadi Flavourland.

“Columbus adalah kota yang menakjubkan, tetapi kota ini namanya ternodai oleh nama itu sendiri, yakni Christopher Columbus, yang terkait dengan pemerkosaan, perdagangan budak, dan genosida. Itu bukan warisan yang membanggakan,” tulis pengusung petisi tersebut.

Editor: Ahmad Islamy Jamil