Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Orang Dekat Trump Usul Elon Musk Dideportasi: Dia Imigran Ilegal!
Advertisement . Scroll to see content

Musk Ungkap Ada Nama Trump dalam Berkas Epstein, Begini Kisahnya

Senin, 09 Juni 2025 - 08:48:00 WIB
Musk Ungkap Ada Nama Trump dalam Berkas Epstein, Begini Kisahnya
Miliarder AS Elon Musk menyebut nama Donald Trump ada dalam berkas Epstein (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk menyebut nama Presiden Donald Trump ada dalam salah satu berkas Epstein. Namun sebagian kecil dokumen yang diilis pada 2024 itu masih dirahasiakan.

Penyidik ​​federal AS merilis berkas Epstein ke publik pada Januari 2024, Namun beberapa masih dirahasiakan.

Musk mengungkap tuduhan itu di tengah perseturuannya dengan Trump, ditandai dengan percekcokan mereka di media sosial pada Kamis pekan lalu. Jelas saja, percekcokan itu menjadi konsumsi publik.

Hubungan keduanya dilaporkan sudah retak sebelum Musk mengakhiri jabatannya di pemerintahan selaku kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) pada 30 Mei lalu. Musk kerap mengkritik kebijakan-kebijakan Trump terkait anggaran, secara diam-diam maupun terang-terangan.  

Salah satunya, Musk mengatakan kebijakan Trump "One Big Beautiful Bill" sebagai kekejian yang menjijikkan karena bisa meningkatkan utang negara dan menghapus subsidi kendaraan listrik.

Namun puncak keretakan hubungan terjadi setelah Musk tak lagi di pemerintahan. Dia mulai berani molontarkan pernyataan-pernyataan menyerang Trump.

Tuduhan yang paling menohok, Musk menuduh Trump memiliki hubungan dengan Epstein. Musk secara terbuka menyebut nama Trump disebut dalam berkas Epstein yang belum dirilis.

“@realDonaldTrump ada dalam berkas Epstein. Itulah alasan sebenarnya mengapa berkas-berkas itu tidak dipublikasikan,” katanya, saat itu.

Namun Musk tidak menyertakan bukti apa pun yang mendukung tuduhannya itu.

Apa itu Berkas Epstein?

Berkas Epstein adalah kumpulan dokumen yang disusun oleh otoritas federal AS selama penyelidikan terhadap aktivitas mendiang Jeffrey Epstein, pemodal dan pelaku kejahatan seksual. Berkas-berkas ini mencakup catatan penerbangan, daftar kontak, catatan pengadilan, serta materi lain yang mendokumentasikan aktivitas dan hubungannya dengan orang-orang terkenal AS.

Rilis pertama dokumen tersebut terjadi pada Januari 2024, saat seorang hakim federal memerintahkan pembukaan segel catatan dari gugatan pencemaran nama baik pada 2015 terhadap rekan Epstein, Ghislaine Maxwell.

Pada Februari 2025, Departemen Kehakiman dan Biro Penyelidikan Federal (FBI) menindaklanjuti dengan men-deklasifikasi dokumen-dokumen tambahan, banyak di antaranya telah bocor ke publik. Dokumen itu mengungkap data penerbangan dan buku kontak yang telah diedit.

Bantahan Trump

Trump tidak langsung merespons tuduhan Musk mengenai berkas Epstein pada Jumat pagi keesokan hari, namun mengatakan Musk telah kehilangan akal sehat. Dia menegaskan tidak terlalu tertarik pada segala bentuk rekonsiliasi dengan Musk, seraya menegaskan Musk merupakan orang bermasalah.

Namun pada Jumat malam, Trump memecah kebungkaman tentang tuduhan Epstein dengan membagikan posting-an di media sosial berupa pernyataan dari mantan pengacara Epstein, David Schoen.

"Saya ditugaskan untuk memimpin pembelaan Jeffrey Epstein sebagai pengacara pidananya 9 hari sebelum dia meninggal," kata Schoen, dalam posting-an Trump. 

"Ia meminta nasihat saya selama beberapa bulan sebelum itu. Saya bisa menyampaikan dengan tegas, tegas, dan pasti bahwa dia tidak memiliki informasi yang bisa merugikan Presiden Trump. Saya secara khusus bertanya kepadanya."

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut