Myanmar di Ambang Perang Sipil Berskala Besar, PBB Desak Hentikan Pasokan Senjata
Duta Besar Uni Eropa untuk PBB Olof Skoog mengatakan, resolusi ini mengirim pesan tegas bahwa dunia tidak mengakui pemerintahan junta militer Myanmar yang dipimpin Min Aung Hlaing.
"Ini mendelegitimasi junta militer, mengutuk penyalahgunaan dan kekerasan terhadap rakyatnya, serta menunjukkan keterasingannya di mata dunia," ujar Skoog.
Sebelum voting, Sekjen PBB Antonio Guterres mendorong Majelis Umum untuk bertindak lebih konkret.
"Kita tidak bisa hidup di dunia di mana kudeta militer menjadi norma. Ini sama sekali tidak bisa diterima," katanya.
Militer Myanamr menggulingkan pemerintahan Suu Kyi pada 1 Februari lalu dengan tuduhan adanya kecurangan pemilu. Namun para pengamat internasional menilai pemilu berjalan dengan adil.
Editor: Anton Suhartono