Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempur ISIS, Trump Kantongi Izin dari Pemerintah Nigeria
Advertisement . Scroll to see content

Nah, Trump Cabut Sanksi Para Pengusaha Myanmar Setelah Dipuji Jenderal Junta Min Aung Hlaing

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:59:00 WIB
Nah, Trump Cabut Sanksi Para Pengusaha Myanmar Setelah Dipuji Jenderal Junta Min Aung Hlaing
Amerika Serikat mencabut sanksi beberapa pengusaha yang juga orang dekat pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, Jumat (25/7/) (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mencabut sanksi beberapa orang dekat pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, Jumat (25/7/2025). Keputusan itu diumumkan 2 pekan setelah Min Aung Hlaing memuji Presiden AS Donald Trump serta menyerukan pelonggaran sanksi.

Min merasa terhormat dikirimi surat oleh Trump meski isinya penetapan tarif masuk 40 persen untuk Myanmar. Surat itu dianggap sebagai bentuk legitimasi AS atas pemerintahannya yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 2021.

Dalam surat balasan, Min Aung Hlaing meminta Trump menurunkan tarif 40 persen untuk negaranya serta siap mengirim tim negosiasi ke Washington jika diperlukan.

"Jenderal senior (Min Aung Hlaing) mengakui kepemimpinan kuat Presiden (Turmp) dalam membimbing negaranya menuju kemakmuran nasional dengan semangat seorang patriot sejati," demikian laporkan media Myanmar saat itu.

Departemen Keuangan AS menyebutkan beberapa sekutu Min Aung Hlaing yang dibebaskan dari sanksi yakni perusahaan KT Services & Logistics beserta pendirinya, Jonathan Myo Kyaw Thaung; MCM Group beserta pemiliknya Aung Hlaing Oo; Suntac Technologies beserta pemiliknya Sit Taing Aung; dan seorang individu lainnya, Tin Latt Min.

Departemen Keuangan tidak menjelaskan alasan mengapa mencabut sanksi tersebut. Gedung Putih tidak juga belum memberikan pernyataan.

Namun spekulasi beredar bahwa AS sedang mendekat Myanmar untuk mengamankan sumber daya mineralnya. Myanmar memiliki kandungan salah satu sumber utama mineral tanah langka yang diminati banyak negara. Mineral itu digunakan untuk industri pertahanan berteknologi tinggi serta penggunaan untuk konsumen umum.

Mengamankan pasokan mineral merupakan fokus utama pemerintahan Trump dalam bersaing dengan China.

Namun sebagian besar tambang mineral langka Myanmar berada di wilayah yang dikuasai Tentara Kemerdekaan Kachin, kelompok etnis yang sedang berperang melawan pemerintahan junta militer Myanmar.

KT Services & Logistics dan Jonathan Myo Kyaw Thaung dimasukkan dalam daftar sanksi AS pada Januari 2022 di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Sit Taing Aung dan Aung Hlaing Oo juga dimasukkan dalam daftar sanksi pada 2022 karena beroperasi di sektor pertahanan Myanmar.

Tin Latt Min, diidentifikasi sebagai rekan dekat Min Aung Hlaing lainnya, dimasukkan dalam daftar sanksi pada 2024, bertepatan dengan 3 tahun kudeta.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut