Nama Artis Cantik Ini Dihapus dari Internet oleh Pemerintah China, Ada Apa?
BEIJING, iNews.id - Pemerintah China menyensor nama seorang artis terkenal dari semua situs pencarian internet negara tersebut. Sayang, pemerintah tak menjelaskan secara detail alasan penghapusan tersebut.
Nama artis Zhao Wei atau yang kerap disapa Vicki Zhao diblacklist di internet China. Semua serial dan acara obrolan yang menampilkan artis kelahiran 12 Maret 1976 ini telah menghilang dari situs streaming online utama negara tersebut. Bahkan, namanya tak lagi muncul di dalam daftar kredit film-filmnya.
Agensi Zhao, Pulin Saisi mengaku tidak mengetahui situasi tersebut. "Saya tidak tahu kabar ini," katanya.
Dilansir dari Daily Star, sebelumnya Global Times yang dikendalikan Partai Komunis menuduh Zhao telah terjerat berbagai skandal selama bertahun-tahun. Laporan itu juga mengklaim Zhao telah melarikan diri ke Prancis setelah dia masuk daftar hitam.
Sebaliknya, artis itu membantah klaim tersebut melalui posting media sosial yang sekarang telah dihapus. Dia mengaku tengah tinggal bersama orang tuanya di Beijing.
Sementara laporan lain menyebutkan, dia pergi dengan jet pribadi dan terlihat di Bandara Bordeaux, Prancis. Zhao dan suaminya Huang Youlong merupakan pemilik Chateau Monlot, sebuah kebun anggur di Prancis.
Sebelumnya, artis yang bermain di serial drama Putri Huan Zhu ini dituduh tidak nasionalis setelah dia mempekerjakan aktor asal Taiwan dalam sebuah film tahun 2016. Namun pemerintah membatalkan tuduhan itu.
Langkah pemerintah China yang menyensor nama artis ini dinilai sebagai tindakan keras terhadap artis yang menimbulkan kontroversi. Saat ini, platform tak bisa lagi sembarangan memberitakan nama artis.
Grup para penggemar harus diatur menurut pengawas internet China. Agen-agen bakat juga harus tunduk pada pengawasan Partai Komunis.
Dalam sebuah pernyataan, Administrasi Ruang Siber China (CAC) mengatakan pemerintah perlu meningkatkan rasa tanggung jawab, misi, dan urgensi mereka untuk menjaga keamanan politik dan ideologis online.
Editor: Umaya Khusniah