NATO Bakal Bantu Korsel Hadapi Ancamam Militer Serius, Maksudnya Rusia dan Korut?
SEOUL, iNews.id - Negara-negara Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) akan membantu Korea Selatan jika terjadi ancaman keamanan serius terhadap negeri ginseng itu. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Korsel, Shin Won Sik.
"Jika Anda meminta pendapat tentang kerja sama dengan NATO, saya pikir kita harus aktif, dan NATO adalah arus utama negara-negara anggota Komando PBB (UNC)," kata Shin seperti dikutip surat kabar Korea, Maeil Business, Senin (24/6/2024).
"Jika ada ketidakstabilan keamanan yang serius di negara kita, maka dapat dipastikan bahwa tidak hanya negara-negara yang tergabung dalam badan PBB itu, tetapi juga anggota NATO lainnya akan mendukung kita. Saya pikir semakin dalam kerja sama keamanan kita dengan NATO, semakin tinggi pencegahan perang kita," ujarnya.
Menteri itu enggan menguraikan bidang kerja sama militer Korsel dengan NATO tersebut. Dia hanya menyatakan bahwa perjanjian itu masih berada di taraf yang belum dapat diungkapkan ke publik.
Dia menambahkan, keamanan Korea Selatan bertumpu pada tiga pilar, yaitu kemampuan militer negara itu, aliansi dengan Amerika Serikat, dan kerja sama dengan negara-negara yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan Korsel, termasuk negara-negara yang berpartisipasi dalam Komando PBB.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korut Kim Jong Un menandatangani perjanjian aliansi militer di Pyongyang, Korut, Rabu (19/6/2024) lalu. Pakta itu mencakup janji kedua negara untuk memberikan bantuan militer jika salah satu negara diserang musuh.
Pembentukan aliansi militer Moskow-Pyongyang itu menuai protes keras dari Amerika Serikat, Korsel, dan Jepang. Ketiga negara itu menilai pakta pertahanan Rusia-Korut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Korsel bahkan sampai mengancam bakal mencabut larangan pengiriman senjata dari Seoul ke Ukraina.
Editor: Ahmad Islamy Jamil