Negara Ini Tidak Menjual Cola-Cola, Apa Alasannya?
JAKARTA, iNews.id - Tahukah Anda ternyata ada negara yang tidak menjual minuman ringan asal Amerika Serikat, Coca-Cola.
Seperti diketahui, jaringan Coca-Cola begitu luas di seluruh dunia, sampai-sampai rasanya tidak ada yang tidak mengenal minuman soda ikonik ini.
Ternyata, saat ini warga Kuba dan Korea Utara belum bisa menikmati Coca-Cola, sementara masyarakat Myanmar baru akan mencicipi kesegarannya.
Coca-Cola, yang menjual 1,8 miliar botol per hari, mulai melakukan pengiriman pertama ke Myanmar pada Senin dan produksi lokal akan segera dimulai.
Dulu, The Coca-Cola Company pertama kali berbisnis di Myanmar pada 1927.
Namun, pemerintah Amerika Serikat melarang perusahaan asal Negeri Paman Sam berinvestasi di negara-negara Asia Tenggara yang masih dalam proses reformasi demokrasi. Myanmar sendiri masih dikuasai junta militer hingga 2011.
Bulan lalu, pemerintah Amerika Serikat telah mencabut sanksi tersebut. Perusahaan-perusahaan asal negara adidaya ini pun dapat segera menanamkan saham di Myanmar setelah izin keluar.
Coca-Cola menjadi salah satu perusahaan yang memasuki atau melakukan penetrasi ulang ke pasar Myanmar.
Selagi mendirikan tempat beroperasi di Myanmar, Coca-Cola akan mengimpor produk-produknya dari negara-negara tetangga.
Perusahaan pembuat soft drink terbesar di dunia ini akan mendonasikan $3 juta (setara Rp 28 milyar) untuk mendukung penciptaan lapangan kerja bagi wanita Myanmar.
Coca-Cola akan bekerja sama dengan PACT, kelompok non-pemerintah yang mendukung inisiatif ekonomi dan kesehatan di negara-negara berkembang.
Sebenarnya, hanya Korea Utara yang sama sekali belum pernah dijamah oleh Coca-Cola. Kuba adalah salah satu negara pertama tempat beroperasinya Coca-Cola, tepatnya pada 1906.