Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Parah! Truk-Truk Israel Buang Sampah di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Netanyahu Lawan Trump, Israel Tak Bisa Didikte Soal Pasukan Perdamaian di Gaza

Selasa, 28 Oktober 2025 - 06:29:00 WIB
Netanyahu Lawan Trump, Israel Tak Bisa Didikte Soal Pasukan Perdamaian di Gaza
Benjamin Netanyahu menegaskan Israel tidak bisa ditekan oleh siapa pun, termasuk AS, terkait pasukan penjaga perdamaian di Gaza (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya tidak akan menerima tekanan dari siapa pun, termasuk Amerika Serikat, dalam menentukan negara-negara yang boleh mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Jalur Gaza.

Pernyataan keras itu disampaikan Netanyahu dalam sidang kabinet di Tel Aviv, Minggu (26/10/2025), menanggapi rencana pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk membentuk pasukan multinasional guna menjaga keamanan dan rekonstruksi Gaza pascaperang.

Netanyahu menegaskan, Israel adalah negara merdeka yang memiliki kendali penuh atas urusan keamanan nasionalnya. Dia menolak anggapan bahwa kebijakan pertahanan Israel dikendalikan oleh Washington.

“Kami memegang kendali atas keamanan kami. Kami juga telah menegaskan mengenai pasukan internasional: Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak bisa kami terima, dan beginilah cara kami beroperasi dan akan terus beroperasi,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari Reuters.

Isyarat Penolakan terhadap Negara Muslim

Komentar Netanyahu muncul setelah Trump menyebut beberapa negara, termasuk Indonesia, Turki, dan sejumlah negara Arab, telah menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi dalam pasukan perdamaian Gaza. Namun, Tel Aviv menunjukkan kekhawatiran terhadap komposisi pasukan tersebut, terutama dari negara-negara Muslim yang selama ini vokal membela Palestina.

Sinyal itu memperkuat dugaan bahwa Israel tak akan membiarkan pasukan dari negara-negara Muslim ditempatkan di Gaza, karena dianggap tidak akan menguntungkan posisi militer dan politik Tel Aviv.

Netanyahu pada pekan lalu bahkan mengisyaratkan penolakan kehadiran pasukan Turki di wilayah Gaza untuk peran apa pun. Hubungan kedua negara memburuk sejak perang pecah, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara terbuka menyebut Israel melakukan genosida terhadap warga Gaza.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut