Netanyahu Setujui Rencana Militer Israel Gempur Rafah
TEL AVIV, iNews.id – Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pemimpin zionis itu telah menyetujui rencana militer untuk menggempur Rafah di Jalur Gaza. Kota itu menjadi tempat sebagian besar penduduk Gaza mencari perlindungan selama berlangusnya perang antara pejuang Palestina dan Israel.
“(Netanyahu) menyetujui rencana aksi di Rafah,” demikian bunyi pernyataan kantor Netanyahu, Jumat (15/3/2024).
Kantor tersebut tidak memberikan perincian ataupun batas waktu operasi militer itu. Namun dikatakan bahwa militer Israel sudah siap dari sisi operasional dan memiliki rencana untuk mengevakuasi penduduk.
Rafah adalah daerah dengan jumlah penduduk besar terakhir yang menjadi sasaran serangan darat Israel selama perangnya melawan Hamas di Gaza. Operasi militer Israel di wilayah kantong Palestina itu berawal pada 7 Oktober lalu.
Pada waktu itu, para pejuang Hamas mulanya melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa dengan menyerang Israel Selatan. Serangan itu menyebabkan tewasnya sekitar 1.200 orang di pihak Israel. Hamas menyatakan, Operasi Banjir al-Aqsa adalah pembalasan atas kejahatan zionis di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.
Israel lantas menggelar kampanye militer balasan di Jalur Gaza untuk melenyapkan Hamas. Sejak itu, tindakan militer zionis di Gaza telah menewaskan sedikitnya 31.490 penduduk Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Editor: Ahmad Islamy Jamil