Ngeri, Ukraina Ingin Pakai Bom Klaster Perang Lawan Rusia
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) yakin bom klaster atau amunisi tandan akan berguna bagi Ukraina dalam perang melawan Rusia. Meski demikian, AS belum akan memberikan senjata bernama Dual-Purpose Conventional Improved Munitions (DPICM) itu karena beberapa alasan.
Laura Cooper, wakil asisten Menteri Pertahanan AS bidang Rusia dan Ukraina, mengatakan ada beberapa alasan mengapa negaranya belum bisa memberikan bom klaster saat ini.
"Analis militer kami mengonfirmasi, DPICM akan berguna, terutama dalam melawan posisi Rusia di medan perang. Alasan mengapa Anda belum melihat langkah maju dalam menyediakan kemampuan ini, terkait dengan pembatasan di Kongres yakni pada ketentuan DPICM serta kekhawatiran tentang sekutu," kata Cooper, kepada para anggota Kongres AS, Kamis kemarin, seperti dilaporkan Reuters.
Penggunaan bom klaster dilarang oleh lebih dari 120 negara. Senjata ini bekerja dengan melepaskan bom kecil dalam jumlah besar yang bisa membunuh manusia atau makhluk hidup lain tanpa pandang bulu dalam skup wilayah yang luas. Oleh karena itu warga sipil bisa terkena dampaknya.
Ukraina dianggap memerlukan bom ini karena sedang fokus melakukan serangan pembalasan terhadap posisi Rusia di selatan dan timur.