Ngeri, Ukraina Ingin Pakai Bom Klaster Perang Lawan Rusia
Sejak awal invasi Rusia pada Februari 2022, Ukraina telah meminta berbagai macam jenis senjata kepada AS. Sebagian besar permintaan itu dikabulkan, meski pada awalnya ditolak seperti sistem roket HIMARS, sistem pertahanan Patriot, dan tank Abrams.
Sementara itu Rusia memperingatkan dampak masif penggunaan bom klaster, apalagi dalam perang perkotaan. Bom akan hingga melukai bahkan membunuh warga sipil. Selain itu efek penggunaan bom ini akan berlangsung lama, bahkan setelah konflik berakhir. Ini karena ada kemungkinan bom tak langsung meledak saat dilepaskan.
Sebanyak 123 negara meneken pakta pelarangan bom klaster pada 2008, baik produksi, penggunaan, dan penimbunan. Sebagian besar anggota NATO meneken pakta tersebut. Sementara AS, Rusia, dan Ukraina menolak untuk bergabung.
Editor: Anton Suhartono