Operator Kereta Jepang Uji Coba Aplikasi Antipelecehan Seksual, Begini Cara Kerjanya
Menurut Presiden dan CEO JR East, Yuji Fukasawa, aplikasi ini dibuat karena korban enggan menangkap basah dengan berteriak karena diintimidasi. Selain itu para korban merasa takut atau canggung jika menegur pelaku langsung.
Mereka juga tidak bisa membela diri atau melawan karena khawatir akan menciptakan keributan.
"Karena sulit bagi beberapa korban untuk berteriak atau beteriak keras, JR East berharap aplikasi baru ini akan memungkinkan mereka memberi tahu kondektur yang kemudian dapat segera bertindak," kata Yuji, dikutip dari Xinhua, Sabtu (8/2/2020).
JR East melaksanakan uji coba aplikasi tersebut di Saikyo Line, menghubungkan Tokyo dengan wilayah tetangga, Prefektur Saitama.
Saikyo Line merupakan salah satu jalur yang dikenal banyak chikan karena jarak antarstasiun yang relatif jauh.