Pakar Penerbangan Ini Klaim Temukan Posisi Pesawat Malaysia MH370 yang Hilang sejak 2014
Godfrey berharap bisa memberikan informasi lebih lanjut dan mengungkap misteri sehingga bisa memperingan beban kerabat korban MH370. Selain itu dia ingin menjelaskan kepada publik dan industri penerbangan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada MH370.
Dia mengusulkan misi pencarian baru yakni dalam radius lingkaran 40 mil laut, jauh lebih kecil dari pencarian besar sebelumnya.
“Puing-puing itu bisa saja berada di balik tebing atau di dasar laut. Mungkin memerlukan tiga atau empat kali penelusuran sebelum bisa mendapatkannya. Tidak menutup kemungkinan puing-puing itu bisa berada di kedalaman 4.000 meter,” tutur anggota Independent Group Independen MH370 yang juga engineer sistem pendaratan otomatis dan sistem autopilot pesawat itu.
"Saya sudah banyak bekerja di sistem informasi dan menangani banyak data dan itulah bagian penting dari sebuah analisis. Ada sejumlah besar data untuk dilewati dan disaring seperti jarum di tumpukan jerami,” ujarnya.
Kasus ini menyebabkan munculnya banyak teori mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Salah satu teori adalah pembajakan oleh pilot. Kru pesawat memegang kendali dan menonaktifkan radar sebelum berbelok ke arah Teluk Thailand lalu mengarahkan pesawat ke barat.
Sementara itu pencarian di bawah air oleh Badan Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) pada Oktober 2017 gagal menentukan lokasi pesawat. Lembaga itu juga menyerahkan sepenuhnya pengungkapan kembali kasus MH370 ke Pemerintah Malaysia.
"Setiap keputusan untuk melanjutkan pencarian pesawat akan merupakan urusan Pemerintah Malaysia, sebagai penerbit status pendaftaran pesawat," bunyi pernyataan ATSB.
Pemerintah Malaysia dan China belum memberikan komentar terkait usulan dari Godfrey.
Editor: Anton Suhartono