Pandemi Virus Korona, Ketika Dokter di Italia Harus Memilih Pasien yang Dirawat atau Dibiarkan Meninggal
Pada kesaksian tersebut, dia menjelaskan bagaimana timnya "kewalahan oleh tsunami pasien" dan peralatan medis untuk masalah pernapasan, seperti ventilator, menjadi luar biasa berharga layaknya emas.
"Kasus-kasus berlipat ganda, (kami menerima) 15-20 pasien per hari, semua karena alasan yang sama. Hasil uji swab kini muncul satu demi satu: positif, positif, positif. Tiba-tiba (ruang gawat darurat) ER kolaps," katanya.
"Beberapa kolega kami yang terinfeksi juga punya kerabat yang terinfeksi, dan beberapa kerabat mereka sudah berjuang antara hidup dan mati."
Dr Salaroli mengatakan kepada surat kabar Corriere bahwa beban emosi staf medis sangat berpengaruh dan beberapa dokter di dalam timnya "remuk" oleh pilihan-pilihan yang terpaksa dibuat.
"Bisa terjadi pada dokter kepala begitu pula dengan dokter muda yang baru tiba dan harus memutuskan nasib seorang manusia. Saya ulangi, dalam skala besar," ujarnya.